Abrasi telah torehkan sejuta luka di dada
Di hamparan rona jingga di batas cakrawala
Di tatapan matamu
Juga pelukanMu yang tak pernah merenggang.
Senja ini nafasku terasa tinggal satu satu
pertanda saatku pun sebentar lagi akan tiba
Meski biduk di depan sana kian merapat
Hingga kecipaknya terasa kian menyayat
Wahai..........
Engkau Sang pemilik malam
Mengapa Engkau begitu tergesa-gesa
hingga kau renggut segala keindahan
Meski terang bulan sanggup tuk menggantikan.....
Abrasi telah butakan mataku
Hingga sulit ku tuk menemukanMu....
Tangerang, 31 Agustus 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar