Selamat datang di blog ku..... kalau udah baca kasih penilaian ya

Kamis, 01 September 2011

Pesan Almarhum Abah

dulu, Saat usiaku kira kira 6 tahunan, dirumahku ,di sebuah desa terpencil desa sriwidodo kecamatan gunung balak kab lampung tengah, pada suatu malam abah kedatangan tamu beberapa orang pria tengah baya yang nampaknya cukup akrab dengan abah. namun yang membuat aku tak bisa melupakan  saat itu bukan lah sosok tamu tamu tersebut, akan tetapi dengan kejadian sesudahnya.
setelah mereka lama berbincang dan kadang diselingi tawa senda gurau, tibalah saatnya Abahku menjamu tamu tamunya dengan makan malam hasil masakan ibuku dan di ruang tamu itulah kami bersama makan, setelah usai makan yang paling sepuh diantara mereka menanyakan kamar mandi, dan ditunjukkan lah oleh abahku maka ketika berdiri dari duduk dan hendak menuju tempat yang telah ditunjukkan oleh abahku tanpa sengaja kepalanya menyundul lampu petromak yang tepat diatas kepalanya,karuan saja menimbulkan bunyi yang sangat mengejutkan....  beberapa serpihan kaca petromak panas mengenai kakiku yang waktu itu aku masih berada di pangkuan abah karuan saja keesokan harinya melepuh dan mbolonyok hingga bekasnya sampai sekarang masih ada.
belakangan ini aku baru ngeh dan ingat akan peristiwa tersebut , yang bertahun tahun aku bingung di buatnya.ketidak fahamanku tentang wanti wanti abahku ketika aku pamit hendak memulai petualanganku melanglang dunia untuk nyantri di pulau jawa . beliau berpesan "Rois kamu boleh ke pesantren mana aja tapi jangan ke pesantrenya dollah sungkar" waktu itu aku gak faham dengan pesan itu tapi aku juga gak berani bertanya tapi hanya aku ingat ingat saja. 
Kalimat itu selalu terngiang di telingaku , satu nama itu dan berakibat selalu mambuat perhatianku ketika aku akan nyantri di sebuah pesantren.hingga bertahun tahun menjadi misteri bagiku, beberapa tahun terahir secara perlahan mulai terkuak, pertama kali nama dollah sungkar di sebut selain abahku adalah oleh bibir amrozi sang teroris bom bali yang telah di hukum mati ketika di wawancarai di tv adalah murid dari almarhum Dollah sungkar.
Abahku kembali menyebut nama itu terahir di saat menjelang abahku berpulang thn 2002 saat itu sambil berbaring di rumah sakit ciptomangun kusumo Jakarta usai nonton tv abah bertanya padaku " kamu masih ingat peristiwa itu is," abah sambil mengisahkan kejadian petromak waktu itu, lalu aku mengiyakan dan belia kembali bertanya" kamu tau siapa yang menyundul lampu itu?" aku hanya menggeleng memang nggak tau lalu abahku melanjutkan" dia adalah Dollah Sungkar" aku hanya ternganga mendengar kalimat itu. "Dan kamu tau, kenapa Abah berpesan jangan ke pesantrenya? ......... karena pesantrenya bukan pesantren NU".
Wallahu a'lam bisshowab, hanya curhat.

1 komentar: